Profil Desa Prendengan

Ketahui informasi secara rinci Desa Prendengan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Prendengan

Tentang Kami

Desa Prendengan, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, merupakan wilayah agraris di dataran tinggi dengan potensi pertanian dan perkebunan yang didukung oleh semangat gotong royong masyarakat. Desa ini aktif melestarikan tradisi budaya seperti Sedekah Bumi

  • Wilayah Agraris Produktif

    Lahan subur Desa Prendengan menjadi basis utama sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan yang menopang perekonomian lokal.

  • Kerawanan Bencana dan Pembangunan Infrastruktur

    Terletak di daerah perbukitan, desa ini menghadapi tantangan bencana longsor, yang mendorong upaya pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan dan jembatan untuk konektivitas.

  • Tradisi Budaya yang Kuat

    Masyarakat Desa Prendengan memegang teguh warisan leluhur, salah satunya melalui upacara adat Sedekah Bumi yang menjadi wujud syukur dan perekat sosial.

Pasang Disini

Desa Prendengan, sebuah wilayah perdesaan yang terletak di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menampilkan profil sebagai kawasan agraris yang terus berupaya mengoptimalkan potensinya. Berada di ketinggian, desa ini dianugerahi lahan subur yang menjadi tumpuan hidup sebagian besar warganya. Namun lokasinya di area perbukitan juga menyimpan tantangan tersendiri, terutama terkait kebencanaan. Dengan semangat gotong royong dan kearifan lokal yang terjaga, masyarakat Desa Prendengan terus bergerak maju, membangun ekonomi sekaligus menjaga tradisi.

Berbagai program pembangunan, khususnya di sektor infrastruktur, terus digulirkan pemerintah bersama warga untuk membuka aksesibilitas dan menunjang kegiatan ekonomi. Di sisi lain, kehidupan sosial-budaya masyarakatnya berjalan dinamis, ditandai dengan lestarinya upacara adat yang menjadi cerminan rasa syukur dan kebersamaan. Profil ini mengupas secara mendalam kondisi geografis, demografi, pemerintahan, potensi ekonomi, hingga dinamika sosial yang membentuk Desa Prendengan saat ini.

Sejarah dan Pemerintahan Desa

Meskipun catatan rinci mengenai asal-usul penamaan atau sejarah berdirinya Desa Prendengan tidak terdokumentasi secara luas, eksistensinya sebagai sebuah komunitas dan unit pemerintahan telah berjalan sejak lama. Hal ini dibuktikan dengan adanya struktur pemerintahan yang mapan dan pergantian kepemimpinan dari masa ke masa. Tata kelola pemerintahan desa telah menjadi subjek studi, seperti yang tertuang dalam sebuah skripsi dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 2016 yang mengkaji kedudukan sekretaris desa, menandakan bahwa sistem administrasi formal telah berjalan secara terstruktur.

Saat ini, Pemerintahan Desa Prendengan dipimpin oleh Kepala Desa Muhamad Barokah. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa menjalankan roda administrasi dan pembangunan dengan memanfaatkan platform digital melalui situs web resmi desa. Laman ini berfungsi sebagai pusat informasi publik, menyajikan data kependudukan, transparansi anggaran, serta berita terkini mengenai program dan kegiatan desa.

Pemerintah desa secara aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah kabupaten untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, terutama terkait pembangunan infrastruktur dan mitigasi bencana. Dalam sebuah acara Sedekah Bumi pada Mei 2025, Kepala Desa Muhamad Barokah menyatakan, "Kami menjaga tradisi selamatan dan doa bersama ini untuk menjaga kebersamaan, kerukunan dan keberkahan warga. Tapi kami juga ingin agar pemerintah hadir secara nyata di desa kami yang rawan longsor dan masih banyak kekurangan." Pernyataan ini mencerminkan peran ganda pemerintah desa, yakni sebagai penjaga tradisi sekaligus sebagai penyambung lidah warga dalam upaya percepatan pembangunan daerah.

Kondisi Geografis dan Demografi

Desa Prendengan secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada pada titik koordinat 7°18′16″ Lintang Selatan dan 109°41′39″ Bujur Timur. Kode pos untuk wilayah ini yaitu 53452, dengan kode wilayah administrasi dari Kementerian Dalam Negeri nomor 33.04.09.2016.

Total luas wilayah Desa Prendengan mencapai 3,09 km² atau sekitar 309 hektare. Wilayah ini berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Sebelah selatan, Desa Prendengan berbatasan dengan Desa Pekandangan. Desa ini juga bertetangga dengan Desa Sijeruk, Desa Majatengah, dan Desa Kendaga, yang terhubung melalui akses jalan perdesaan. Topografi wilayahnya yang berupa perbukitan menjadi ciri khas utama, memengaruhi pola pemukiman dan jenis pemanfaatan lahan oleh penduduk.

Berdasarkan data dari situs resmi desa per tahun 2025, jumlah penduduk Desa Prendengan tercatat sebanyak 2.563 jiwa. Populasi ini terdiri dari 1.336 penduduk laki-laki dan 1.227 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 3,09 km², maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 829 jiwa per km². Populasi tersebut tersebar di tiga wilayah dusun utama, yaitu Dusun Tlaga, Dusun Prendengan Gunung, dan Dusun Prendengan Jurang, yang masing-masing terbagi lagi menjadi beberapa Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

Potensi Ekonomi dan Pertanian

Sektor ekonomi Desa Prendengan bertumpu kuat pada bidang agraris, sejalan dengan potensi umum di Kecamatan Banjarmangu. Lahan subur yang terhampar di wilayah perbukitan dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan pertanian, perkebunan, hingga peternakan. Komoditas pertanian tanaman pangan yang jamak dikembangkan antara lain padi, jagung, dan ubi kayu, yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal maupun dijual ke pasar terdekat.

Di sektor perkebunan, berbagai jenis tanaman keras dan rempah tumbuh subur. Warga mengusahakan perkebunan kayu seperti sengon dan mahoni untuk investasi jangka panjang. Selain itu, komoditas perkebunan lain yang memiliki nilai ekonomi penting ialah kelapa, kapulaga, dan cengkih. Tanaman hortikultura seperti salak, pisang, dan durian juga menjadi andalan, memberikan pendapatan musiman yang signifikan bagi petani.

Peternakan juga menjadi salah satu pilar ekonomi pendukung di Desa Prendengan. Sebagian besar warga memelihara ternak seperti kambing, ayam, dan bebek sebagai sumber pendapatan tambahan dan tabungan. Usaha perikanan darat skala kecil, seperti budi daya lele dan nila di kolam-kolam pribadi, turut menyumbang pada ketahanan pangan keluarga.

Pemerintah dan berbagai pihak terus mendorong peningkatan produktivitas sektor ini. Salah satu contohnya ialah program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung yang dilaksanakan pada akhir tahun 2024. Kegiatan ini berfokus pada pembangunan infrastruktur vital berupa jalan makadam dan jembatan yang menghubungkan Desa Prendengan dengan Desa Majatengah. Pembangunan akses ini diharapkan dapat mempermudah pengangkutan hasil bumi, menekan biaya transportasi, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan serta perekonomian masyarakat petani.

Pendidikan, Sosial, dan Budaya

Kehidupan sosial di Desa Prendengan berjalan harmonis dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan secara swadaya. Salah satu tradisi budaya yang paling menonjol dan masih dilestarikan hingga kini ialah upacara adat Sedekah Bumi. Acara yang biasa disebut juga "ruwat bumi" ini digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah dan untuk memohon keselamatan serta dijauhkan dari segala bencana.

Pelaksanaan Sedekah Bumi pada Mei 2025 lalu berlangsung meriah, dihadiri oleh Bupati Banjarnegara, yang menandakan pengakuan dan dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian kearifan lokal. Prosesi ini biasanya diisi dengan doa bersama (istighotsah), pagelaran seni tradisional seperti wayang kulit, dan arak-arakan gunungan yang berisi aneka hasil bumi. Gunungan ini kemudian menjadi rebutan warga yang meyakini akan membawa berkah. Tradisi ini tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga berfungsi sebagai forum silaturahmi yang mempererat ikatan sosial antarwarga.

Di bidang pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan dasar tersedia di desa untuk memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang layak. Data pendidikan penduduk tercatat dalam sistem informasi desa, yang menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam mendata dan memantau tingkat pendidikan warganya sebagai bagian dari perencanaan pembangunan sumber daya manusia di masa depan.

Tantangan Infrastruktur dan Bencana Alam

Sebagai daerah yang berada di kawasan perbukitan, Desa Prendengan menghadapi tantangan serius terkait kondisi geografisnya, terutama kerawanan terhadap bencana alam tanah longsor. Intensitas hujan yang tinggi sering kali memicu pergerakan tanah dan longsor yang dapat mengancam pemukiman serta memutus akses infrastruktur jalan. Pada pertengahan Mei 2025, peristiwa longsor sempat terjadi di beberapa titik, termasuk di jalur krusial yang menghubungkan Desa Prendengan dengan Desa Sijeruk.

Kejadian tersebut menyebabkan badan jalan ambles dan tertimbun material longsor, membuat akses menuju pusat kecamatan dan kota menjadi terisolasi untuk sementara waktu. Warga terpaksa harus menempuh rute alternatif yang lebih jauh, yang berdampak pada peningkatan biaya transportasi dan waktu tempuh. Peristiwa ini menggarisbawahi urgensi pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh dan sistem mitigasi bencana yang efektif di wilayah tersebut.

Menjawab tantangan ini, berbagai program pembangunan infrastruktur terus diupayakan. Program TMMD pada tahun 2024 merupakan salah satu solusi strategis untuk membuka jalur-jalur alternatif dan memperkuat konektivitas antarwilayah, sehingga ketika bencana terjadi, mobilitas warga dan distribusi logistik tidak terhambat sepenuhnya. Perhatian khusus dari pemerintah daerah sangat diharapkan oleh warga untuk penanganan lereng-lereng curam dan pembangunan talud di titik-titik rawan guna meminimalkan risiko bencana di masa mendatang.