Tradisi yang Mengakar, Harapan yang Mengudara: Selamatan Sedekah Bumi Desa Prendengan Dihadiri Bupati Banjarnegara


Tradisi yang Mengakar, Harapan yang Mengudara: Selamatan Sedekah Bumi Desa Prendengan Dihadiri Bupati Banjarnegara
Suasana hujan deras yang mengguyur Desa Prendengan, Kecamatan Banjarmangu, pada Rabu (7/5/2025), tak menyurutkan semangat warga untuk menghadiri Selamatan Sedekah Bumi. Acara tahunan ini bukan sekadar tradisi, melainkan juga momen kebersamaan yang sarat makna spiritual dan budaya. Tahun ini terasa lebih istimewa karena dihadiri langsung oleh Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana.
Ratusan warga sudah berkumpul sejak siang hari, dengan sabar menunggu kehadiran pemimpin mereka. Meskipun kedatangan Bupati sedikit terlambat, warga tetap menunjukkan kesetiaan dan antusiasme yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa keberadaan pemimpin di tengah masyarakat benar-benar dinanti dan dihargai.
Acara berlangsung khidmat dan meriah. Mulai dari istighotsah, doa bersama, hingga pementasan wayang kulit yang memukau. Puncak kemeriahan terjadi saat warga berebut tiga gunungan berisi hasil bumi, simbol harapan akan limpahan rezeki dan keberkahan dari alam yang dijaga bersama.
Pesan Bupati: Syukur, Rukun, dan Komunikasi yang Baik
Dalam sambutannya, Bupati dr. Amalia Desiana mengungkapkan rasa syukur dan bangganya bisa hadir di tengah masyarakat Prendengan. Ia mendoakan agar seluruh warga selalu diberi kesehatan, dijauhkan dari bencana, serta dimudahkan rezekinya. “Sedekah bumi ini sejatinya adalah wujud syukur kepada Allah SWT,” ucapnya.
Tradisi sedekah bumi, menurut Bupati, adalah cerminan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Ia berharap semangat kebersamaan yang terjalin dalam acara ini terus dijaga, tidak hanya saat perayaan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga selamatan ini membawa keberkahan dan keselamatan bagi warga desa,” tambahnya.
Tak lupa, Bupati juga menyampaikan pentingnya komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Ia mengingatkan bahwa meskipun pemerintah memahami kebutuhan masyarakat, penyelesaian masalah harus dilakukan secara bertahap dan berkeadilan. “Saya tidak hanya mengurus satu desa saja. Tapi saya pastikan semua akan kita perhatikan,” tegasnya.
Harapan dari Desa, Respon dari Pemerintah
Kepala Desa Prendengan, Muhamad Barokah, menjelaskan bahwa Selamatan Sedekah Bumi telah menjadi tradisi turun-temurun di desanya. Acara ini digelar dengan semangat kebersamaan dan kesederhanaan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan kehidupan yang dijalani bersama. “Selamatan dan doa bersama ini kami gelar untuk menjaga kebersamaan dan keberkahan warga desa,” ujarnya.
Namun di balik kemeriahan, terselip harapan besar dari masyarakat. Barokah menyampaikan langsung kepada Bupati tentang kondisi desanya yang rawan longsor serta masih minimnya infrastruktur dasar. Ia berharap kehadiran Bupati menjadi awal dari perhatian lebih terhadap pembangunan di wilayah tersebut. “Desa kami sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah daerah agar lebih maju,” harapnya.
Warga bernama Juwarto menyatakan rasa bahagianya bisa melihat Bupati hadir langsung dalam acara adat yang mereka banggakan. “Ini pertama kalinya Bupati hadir dalam acara selamatan sedekah bumi di Desa Prendengan. Kami sangat senang dan berharap ini menjadi awal yang baik untuk desa kami,” katanya penuh haru.
Simbol Budaya, Akar Identitas, dan Jembatan Harapan
Acara ini turut dihadiri oleh para kepala desa dari wilayah sekitar dan tokoh masyarakat. Ini menandakan bahwa tradisi seperti sedekah bumi masih memiliki tempat yang kuat dalam kehidupan sosial masyarakat pedesaan. Lebih dari sekadar ritual, selamatan ini menjadi ruang temu antara pemerintah dan rakyat dalam suasana yang akrab dan terbuka.
Selamatan Sedekah Bumi di Desa Prendengan adalah contoh nyata bagaimana tradisi lokal mampu menjadi wadah dialog sosial yang harmonis. Di tengah tantangan pembangunan, acara ini memperlihatkan bahwa budaya dapat menjadi jembatan antara harapan masyarakat dan kebijakan pemerintah.
Banjarnegara, melalui tangan pemimpin yang mau turun langsung ke masyarakat, tampaknya sedang menuju arah yang lebih menyatu dengan warganya. Harapan dan keberkahan yang ditanam dalam selamatan ini semoga tumbuh menjadi kemajuan nyata yang bisa dirasakan oleh seluruh warga.